Transisi merupakan suatu efek yang terjadi ketika dua buah video bertemu secara tumpang tindih. Artinya, transisi hanya dapat diciptakan pada daerah tertentu dimana kedua video tersebut saling menimpa. Jika hanya terdapat satu gambar transisi tidak dapat digunakan.
Jenis Transisi
1. Additive Dissolve
Efek ini semacam bentuk transparasi pada dua video yang bertemu. Pada daerah yang tumpang tindih (wilayah transisi) tersebut video A akan semakin tinggi transparansinya hingga habis pada akhir batas transisi. Berbeda dengan video B yang transparansinya mulai dari maksimum pada batas awal transisi sampai bentuk normal pada akhir transisi. Karena itu pada daerah transisi ini kedua video tampak seolah transparan meskipun dampaknya menjadi lebih terang selama transisi.
Dissolve adalah teknik perpindahan gambar dengan cara penumpukan gambar antara gambar yang satu dengan gambar lainnya. Teknik ini digunakan untuk menghaluskan proses pemindahan gambar sesuai dengan karakter dan kebutuhan program acara yang diproduksi. Teknik dissolve pada acara bertempo lambat. Biasanya teknik dissolve khususnya digunakan pada gambar-gambar yang menunjukan keindahan, kecantikan, kepedihan, dan tragedi. Dissolve suatu efek pengambilan gambar dimana gambar 1 lambat laun memudar dan menghilang, tampak dengan rangkaian gambar mulai dengan pudar yang makin jelas. Adapun jenis atau model transparan selama transisi dapat dipilih sesuai dengan daftar pilihan yang disediakan, Cross Dissolve,Dip to Black, Dither Dissolve, Non-Additivi Dissolve, Random Invert.

2. Barndoor
Efek transisi ni merupakan jenis penggeseran kedua arah. Video B akan muncul dari suatu posisi yang ditentukan dan mulai menggeser kedua arah hingga video A tertutup atau tergeser. Selain posisi, arah geseran juga dapat kita tentukan sendiri. Adapun jenis atau model transparan selama transisi dapat dipilih sesuai dengan daftar pilihan yang disediakan :
Orientation      : Menentukan sudut gerakan transisi, horizontal atau vertical.
Direction         : Pilih “in” berarti arah gerakan menuju kedalam sementara “out” akan        
                         bergerak keluar menuju ketepi video.
Border             : Digunakan untuk memodifikasi garis tepi.
Size                 : Menentukan kedalaman garis tepi.
Feather            : Menentukan seberapa “lembut”nya garis tepi terhadap latar belakang.
Color               : Menentukan warna garis tepi.

3. Clock Wipe
Efek ini bergerak seperti sebuah jarum jam. Video B akan muncul dan mulai menggantikan posisi video A seperti arah jarum jam meskipun arahnya dapat diubah sesuai keinginan. Linear Wipe, sesuai dengan namanya, efek ini terjadi dengan cara menyapu atau mengganti video A oleh video B dengan bentuk linear. Arah awal transisi dapat ditentukan apakah dari kiri, bawah, kanan, kiri atau dari sudut tertentu.
Teknik Wipe dapat digunakan pula untuk editing kontinu seperti jika sebuah karakter atau obyek bergerak melintas sebuah tiang atau pohon besar. Wipe merupakan transisi shot dimana frame sebuah shot bergeser kearah kiri, kanan, atas, bawah, atau lainnya hingga berganti menjadi sebuah shot yang baru. Teknik Wipe dapat disembunyikan melalui objek-objek tersebut sehingga shot tampak tidak terputus. Adapun jenis atau model transparan selama transisi dapat dipilih sesuai dengan daftar pilihan yang disediakan. Teknik Wipe biasanya digunakan untuk perpindahan shot yang terputus waktu tidak berselisih jauh.

4. Cross Effect
Efek transisi ini merupakan efek komposit yang bentuk efeknya dapat dipilih apakah bentuk zoom, pixelate atau blur. Adapun jenis atau model transparan selama transisi dapat dipilih sesuai dengan daftar pilihan yang disediakan.
Fade Range     : Menentukan posisi saat melekukan cross fade selama  transisi.
Effect              : Pilihan bentuk atau tipe transisi : None, Zoom, Pixelate, atau Blur.
Apply to          : Menentukan video mana yang dilibatkan dengan aspek                                                                         
                         zooming.dari efek ini: Source, Destination, atau keduanya.
Effect Settings : Menampilkan parameter untuk menentukan karakteristik transisi
Source Center : Menentukan awal transisi.
Destination Center : Menentukan kemana arah transis menuju.
Map                      : Menentukan pusat transisi.

5. Cross Fade
Effek ini nyaris sama seperti effect additive dissollve. Perbedaanya terdapat pada saat transisi, Cross Fade tidak akan mengubah transisi menjadi lebih terang. Adapun jenis atau model transparan selama transisi dapat dipilih sesuai dengan daftar pilihan yang disediakan.
Fade In     : Pengambilan gambar yang mulai dengan gambar-gambar yang gelap dan  
                  lambat laun menjadi terang sampai normal.
Fade Out  : Pengambilan gambar yang mulai dengan gambar-gambar terang dan lambat
                  laun menjadi gelap. 
                      
6. Iris
Dalam transisi iris, video B akan muncul dari arah yang ditentukan yang semakin lama makin membesar menggantikan posisi video A. Bentuk pembesaran dapat ditentukan sesuai pilihan. Adapun jenis atau model transparan selama transisi dapat dipilih sesuai dengan daftar pilihan yang disediakan.
Center : Masuknya koordinat bersamaan dengan munculnya video B.
             Dapat juga dengan menempatkan lingkaran di video di lokasi yang diinginkan.
Shape  : Menentukan bentuk iris, Seperti :
             Iris Cross, Iris Diamond, Iris Points, Iris Round, Iris Shapes, Iris Square, Iris Star.

7. Push
Dalam arti bahasa Indonesia, push berarti “mendorong”. Jadi, efek ini terjadi dengan mendorong salah satu video oleh video lainnya. Video yang “didorong” tidak akan berubah, dan tidak tertimpa. Lebih tepatnya semacam penggeseran sesuai dengan arah dorongan dari video yang mendorong. Adapun jenis atau model transparan selama transisi dapat dipilih sesuai dengan daftar pilihan yang disediakan.
Push off previous image         : Ini untuk menentukan video mana yang berfungsi untuk menekan. Jika tidak diseleksi, yang bergerak menekan adalah video ke dua (B).

8. Slide
Ini merupakan efek geser pada saat video B akan menggeser video A. arah geseran dapat ditentukan sesuai pilihan. Adapun jenis atau model transparan selama transisi dapat dipilih sesuai dengan daftar pilihan yang disediakan.
Angel              : Menentukan sudut gerakan transisi, Seperti :
Band Slide, Center Marge, Center Split, Multi Spin, Push, Slash Slide, Slide, Slidings Bands, Sliding Boxes, Split, Swap, Swirl.

9. Spiral
Dalam efek ini, arah gerakan saat transisi berbentuk seperti spiral. Misalnya dengan pilihan spiral Out, Video A akan mulai mengecil sebelum menghilang. Proses saat mengecil itu dengan bentuk spiral. Adapun jenis atau model transparan selama transisi dapat dipilih sesuai dengan daftar pilihan yang disediakan.
Turns         : Menentukan banyaknya rotasi hingga batas transisi.
Intial zoom : Menentukan tingkat mahnification pada saat awal atau akhir transisi dari 0  
                    (ukuran minimum) hinga 1  (ukuran penuh).
Orientation : Menentukan posisi awal proses spiral: Left (kiri), Top (atas), Right (kanan)
                    atau Button (bawah).
Motion       : Menentukan awal gerakan spiral.: Counter Clockwise (berlawanan dengan
                   jarum jam) atau Clockwise (sesuai dengan arah jarum jam).
Direction    : Spiral in: Gerakan video yang satu mulai dari kecil dan bergerak membesar
                    hingga menutup video lainnya. Spiral out: Video yang bergerak menjauh
                    (mengecil).

10.  Split
Efek ini akan mencegah salah satu video menjadi empat bagian yang kemudian menghilang dan digantikan oleh video yang lain. yang dapat ditentukan pilihannya adalah arah pecahan apakah ke dalam atau ke luar. Adapun jenis atau model transparan selama transisi dapat dipilih sesuai dengan daftar pilihan yang disediakan.
Center       : Menentukan awal pecahan. tempatkan lingkaran pada posisi yang diinginkan. Split Mode: Menentukan jenis pecahan: Push, Wipe, atau Squeeze.

11. Squeeze
Efek Squeeze nyaris sama gerakannya dengan efek Push, Linear Wipe maupun Slide. Selama transisi berlangsung, video yang satu akan digantikan oleh video lainnya dengan cara menekan. Video yang ditekan akan menimpah sampai masa transisi habis. Adapun jenis atau model transparan selama transisi dapat dipilih sesuai dengan daftar pilihan yang disediakan.
Start    : Menentukan awal tekanan, apakah dari atas (Top), dari     bawah (button), kiri
             (left), atau dari kanan (Right), ataukah muncul dari tengah (Center), secara
             vertical atau horizontal.
Squeeze previous image  : saat dipilh, video pertama akan menekan video kedua
                                       yang akan menekan dan mengkompres video yang pertama.

12.  Zoom
Dalam efek ini,video kedua akan muncul dari kecil dan membesar menggantikan video pertama. Adapun jenis atau model transparan selama transisi dapat dipilih sesuai dengan daftar pilihan yang disediakan.
Location : Menentukan dari mana video akan muncul.
            Penempatan transisi pada video editing tidak dengan asal-asalan. Dalam menggunakan transisi dalam video editing harus mempunyai alasan yang kuat dan maksud dari transisi tersebut. Misalnya saja, jika dalam video terdapat gambar yang kasar atau tidak halus transisi dapat digunakan. Tetapi harus sesuai dengan kebutuhannya dan maksud dari gambar tersebut. Jangan sampai video dan gambar tidak nyambung atau tidak serasi. Misalnya seorang yang berjalan dari arah kanan seorang editor memberikan efek transisi yang berlawanan maka akan terlihat jelek atau kurang bagus. Maka sebaiknya berikan efek ransisi yang sama. Jika orang tersebut kearah kenan maka efek transisi yang kita berikan juga kearah kanan.
Dalam editing transisi yang digunakan tidak hanya yang disebutkan seperti diatas tetapi video yang kita ambil juga bisa dipergunakan. Misalnya jika kita ingin mengganti hari kita tidak perlu menggunakan transisi yang ada didalam editing kita bis mempergunakan sebauh gambar matahari yang cerah.

Kesimpulan
Transisi adalah suatu efek yang terjadi ketika dua buah video bertemu secara tumpang tindih. Artinya, transisi hanya dapat diciptakan pada daerah tertentu dimana kedua video tersebut saling menimpa. Transisi hanya dapat diciptakan pada daerah tertentu dimana kedua video tersebut saling timpah tindi. Dissolve suatu efek pengambilan gambar dimana gambar 1 lambat laun memudar dan menghilang, tampak dengan rangkaian gambar mulai dengan pudar yang makin jelas. Teknik dissolve pada acara bertempo lambat. Biasanya teknik dissolve khususnya digunakan pada gambar-gambar yang menunjukan keindahan, kecantikan, kepedihan, dan tragedi. Penempatan transisi pada video editing tidak dengan asal-asalan. Dalam menggunakan transisi dalam video editing harus mempunyai alasan yang kuat dan maksud dari transisi tersebut. Misalnya saja, jika dalam video terdapat gambar yang kasar atau tidak halus transisi dapat digunakan. Tetapi harus sesuai dengan kebutuhannya dan maksud dari gambar tersebut. Jangan sampai video dan gambar tidak nyambung atau tidak serasi

Comments (0)