Teknologi foto digital terus berkembang, berbagai alat bantu fotografipun bermacam-macam pula bentuk dan fungsinya. Dalam teknologi digital seperti sekarang, dibutuhkan segala hal yang praktis dinamis tapi bagus. Salah satunya adalah peralatan-peralatan fotografi, dalam hal ini adalah lampu untuk menghasilkan cahaya/lighting buatan (artificial lighting). Saat pertama belajar fotografi, memang sering dibingungkan dengan berbagai peralatan lampu studio. Di sini saya akan sedikit berbagi membahas tentang macam-macam lampu untuk menghasilkan cahaya buatan tersebut. Baik untuk indoor fotografi maupun outdoor fotografi.

Dewasa ini, untuk menghasilkan cahaya buatan tidak selalu harus menggunakan lampu studio dengan harga yang mahal, strobist sebagai suatu teknik bermain cahaya dengan menggunakan cahaya buatan dari lampu kilat (flash) adalah alternatif yang murah. Meski dengan hasil yang tidak sebagus lampu studio, terbukti teknik ini banyak sekali digemari. Hanya berbekal 2 flash atau lebih sudah bisa membuat cahaya buatan yang menarik, tergantung mengkomposisikan dan pengaturan intensitas cahayanya saja.

Bahkan sekarang banyak dibuat oleh perusahaan-perusahaan cina alat bantu menyerupai asesoris lampu studio besar semacam, barndoor, honeycomb, standard reflector, snoot, softbox, dan lain-lain namun untuk lampu flash, sehingga kita bisa lebih banyak berkreasi dalam menghasilkan cahaya buatan dari lampu flash ini. Berikut ini sedikit saya bahas tentang asesoris dan macam-macam jenis lampu dan istilahnya.

1. Modelling Lamp
Lampu untuk menghasilkan cahaya yang membantu kita untuk menentukan, melihat arah jatuhnya
bayangan obyek. Biasanya hanya ada di lampu studio. Menyala sebelum lampu digunakan/di
trigger.

2. Standar Reflektor
Berfungsi mengarahkan sinar ke obyek. Cahaya yang dihasilkan sangat kuat dengan sudut
pancaran yang terbatas.

3. Payung Pemantul
Melunakkan cahaya yang datang ke obyek agar lebih merata. Biasanya sinar yang datang ke
obyek terlalu kuat dan menghasilkan bayangan pekat. Sifat cahaya yang dihasilkan kontras
masih tinggi, kuat sinar berkurang 1-2 stop, sudut pancar cahaya luas.

4. Payung Transparan
Memiliki fungsi sama dengan payung pemantul, hanya saja cahaya yang dihasilkan lebih lunak,
merata, dan lembut. Kuat sinar turun 2-3 stop.

5. Softbox
Memiliki sifat melunakkan cahaya, merata, dan menghilangkan bayangan. Kuat sinar berkurang
3-4 stop, pancaran luas.

6. Honeycomb
Penyinaran lebih terarah, memusat, simetris, dan sudut penyinaran dipersempit. Biasanya
digunakan untuk penyinaran pada bagian-bagian tertentu, intensitas cahaya yang dihasilkan
lumayan kontras tergantung ukuran honeycomb (lubang-lubang tawon). Jika ingin melihat hasil
dan perbedaan dari macam-macam honeycomb bisa mereferensi dari blog ‘Om Nicko’.

7. Snoot
Hampir sama dengan honeycomb, namun sifat cahaya yang dihasilkan lebih sempit dan kecil.
Biasanya digunakan untuk hairlight. Kuat sinar turun 5-6 stop. Cocok untuk memunculkan
karakter obyek.

8. Barndoor
Mengarahkan sudut pencahayaan agar lebih terarah pada bagian obyek yang diinginkan dan
tidak menggangu bagian lain yang tidak ingin ditonjolkan/diperlihatkan. Fungsi lain untuk
menghilangkan efek flare/fog saat lampu berhadapan dengan kamera.

Sebagian besar peralatan tersebut digunakan untuk lampu studio. Namun ada juga yang dibuat khusus untuk strobist mania, ukuran lebih kecil dan digunakan untuk flash/lampu kilat dengan fungsi yang sama layaknya lampu studio profesional.

Sumber :
http://www.denbagus.com/cahaya-buatan-articial-lighting-dalam-fotografi/

Seluk beluk penyinaran

Comments (0)